Bank Central Asia atau BCA kian menancapkan bisnisnya yang berbasis pada bank transaksi, yakni dengan menargetkan tambahan nasabah korporasi yang mengikuti program virtual account atau rekening maya dari 250 perusahaan menjadi 400 perusahaan pada tahun 2011. Langkah ini diharapkan akan mendorong nominal transaksi kelolaan dalam program Virtual Account dari Rp 35 triliun menjadi 20 persen lebih tinggi.
Senior Manajer Aspek Manajemen Produk Dana Bisnis BCA Martinus Robert Winata mengungkapkan hal tersebut di Bandung, Sabtu (16/4/2011) saat memaparkan produk unggulan BCA dalam Diskusi Media Massa.
Menurut Martinus, pihaknya telah melayani 1,5 juta transaksi virtual account pada tahun 2010. Dengan adanya tambahan korporasi yang dilayani, maka jumlah transaksinya pun diharapkan akan melonjak dua kali lebih besar lagi pada tahun 2011.
"Program ini kami berikan untuk lebih meningkatkan hubungan dengan nasabah. Program ini memberikan kemudahan bagi nasabah untuk melaksanakan transaksi transfer, pembayaran, dan laporan transfer atau pembayaran dalam jumlah massal. Nasabah yang menggunakan ini dapat menghemat biaya faksimil atau telepon, karena setiap transfer atau pembayaran secara online tidak perlu lagi memerlukan konfirmasi," ujarnya.
Salah satu pengguna layanan virtual account BCA adalah perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi biasanya menerima pembayaran uang premi secara berkala dari nasabahnya. Itu menjadi masalah pembukuan jika perusahaan asuransi harus mengecek pembayaran uang premi satu persatu.
Dengan adanya layanan virtual account BCA, masalah pembukuan itu dapat diselesaikan. Itu antara lain dengan membuat kodifikasi atas setiap nomor premi asuransi. Setiap pembayaran uang premi yang dilakukan nasabah asuransi akan dapat diketahui hanya dengan memasukan nomor virtual account yang berbasis premi dalam sistem teknologi informasi di BCA.
"Perusahaan asuransi biasanya akan kebingungan, ada uang masuk tetapi tidak tahu uang itu datangnya nasabah yang mana. Dengan virtual account BCA, hal itu bisa dihindari. Kami tidak meminta fee atas layanan tambahan ini, karena kami hanya ingin meningkatkan layanan saja," ujar Martinus.
Senior Manajer Aspek Manajemen Produk Dana Bisnis BCA Martinus Robert Winata mengungkapkan hal tersebut di Bandung, Sabtu (16/4/2011) saat memaparkan produk unggulan BCA dalam Diskusi Media Massa.
Menurut Martinus, pihaknya telah melayani 1,5 juta transaksi virtual account pada tahun 2010. Dengan adanya tambahan korporasi yang dilayani, maka jumlah transaksinya pun diharapkan akan melonjak dua kali lebih besar lagi pada tahun 2011.
"Program ini kami berikan untuk lebih meningkatkan hubungan dengan nasabah. Program ini memberikan kemudahan bagi nasabah untuk melaksanakan transaksi transfer, pembayaran, dan laporan transfer atau pembayaran dalam jumlah massal. Nasabah yang menggunakan ini dapat menghemat biaya faksimil atau telepon, karena setiap transfer atau pembayaran secara online tidak perlu lagi memerlukan konfirmasi," ujarnya.
Salah satu pengguna layanan virtual account BCA adalah perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi biasanya menerima pembayaran uang premi secara berkala dari nasabahnya. Itu menjadi masalah pembukuan jika perusahaan asuransi harus mengecek pembayaran uang premi satu persatu.
Dengan adanya layanan virtual account BCA, masalah pembukuan itu dapat diselesaikan. Itu antara lain dengan membuat kodifikasi atas setiap nomor premi asuransi. Setiap pembayaran uang premi yang dilakukan nasabah asuransi akan dapat diketahui hanya dengan memasukan nomor virtual account yang berbasis premi dalam sistem teknologi informasi di BCA.
"Perusahaan asuransi biasanya akan kebingungan, ada uang masuk tetapi tidak tahu uang itu datangnya nasabah yang mana. Dengan virtual account BCA, hal itu bisa dihindari. Kami tidak meminta fee atas layanan tambahan ini, karena kami hanya ingin meningkatkan layanan saja," ujar Martinus.
No comments:
Post a Comment