"Ajang ini merupakan peluang emas. Saat ini Indonesia menjadi perhatian dunia untuk berinvestasi," sebut Komite Tetap Kadin Indonesia Bidang Hubungan Kerjasama Lembaga Internasional, Maxi Gunawan, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (29/4/2011).
Forum ini akan bertepatan dengan momentum pertemuan ke-10 antara menteri UE dengan ASEAN, yang digelar sehari sebelum Business Summit diadakan.
Dalam pertemuan ini, sedikitnya ada lima sektor yang menjadi pokok bahasan, yaitu infrastruktur, agribisnis, farmasi, otomotif, dan jasa.
Selain pembahasan kerja sama dagang dan investasi, perihal hambatan baik ASEAN dan UE juga akan menjadi bahasan penting. "Semoga melalui event antara ASEAN dan UE dapat mendorong penyelesaian hambatan-hambatan bisnis di kedua wilayah, terutama terkait standardisasi," ungkapnya.
Mengingat selama ini, lanjutnya, sejumlah produk Indonesia terkendala oleh aturan standar UE yang ketat, salah satunya aturan Renewal Energy Directive (RED).
Jika melihat neraca perdagangan Indonesia dengan 27 negara anggota UE, Indonesia mempunyai angka perdagangan yang surplus.
Nilai ekspor nonmigas Indonesia ke UE mencapai 3,28 miliar dollar AS, atau 13,79 persen dari total ekspor nonmigas nasional pada bulan Januari-Februari 2011. Sementara impor Indonesia dari UE lebih sedikit nilainya dengan 1,65 miliar dollar AS, atau 8,65 persen dari total impor nonmigas.
No comments:
Post a Comment