Baru saja saya membuka cabang Primagama dengan sistem frainchise di tiga kota, yaitu Pekanbaru, Sampit-Kalimantan Tengah, dan Tangerang. Sebelumnya cabang yang ada selama ini kami buka dengan dikelola sendiri. Sistem ini, saya kira sangat tepat untuk kita kembangkan. Di saat ekonomi mulai membaik, usaha kita tetap berkembang meski tidak dengan menyiapkan dana sendiri. Justru dengan sistem frainchise, kita akan mendapatkan dana awal dan royalti.
Franchise adalah pemberian hak pada seseorang dalam penggunaan merek, untuk menjalankan usaha dalam kurun waktu tertentu. Sistem ini lebih menguntungkan untuk mengembangkan usaha kita dibanding cara yang lainnya. Oleh karena, ketika menggunakan sistem frainchise terhadap usaha kita, maka jelas orang lain membayar merek dan royalti tiap bulannya pada kita. Biayanya lebih rendah daripada cara lainnya, dan kita tak perlu mengalokasikan uang atau modal untuk tempat usaha dan yang lainnya.
Selain, tak perlu merogoh kocek untuk investasi lagi, ternyata keuntungan yang bisa dipetik oleh kita sebagai pemilik merek dari cara berekspansi model ini, cukup besar. Bahkan, kerap kali usaha yang dikelola dengan cara ini lebih maju ketimbang kita membuka cabang sendiri. Ternyata sistem ini, juga lebih mudah segera menciptakan lapangan kerja. Jika kita tahu manfaat sistem ini, mengapa kita tidak berani mengembangkan sistem frainchise dalam bisnis kita agar bisa lebih berkembang?
Merunrut saya, bisnis frainchise cukup menjajikan. Maka, sebelum kita membuat sistem ini, kita harus jeli dan hati-hati dalam menentukan perawalabanya. Dapatkah dia atau perawalaba menjalankan usaha yang kita jalankan? Dapatkah dia memperoleh keuntungan menjalankan usaha kita? Begitu juga lokasi waralaba pun perlu kita cermati. Dapatkah usaha kita sukses di daerah tersebut? Apakah usaha kita menarik orang lain?
Sebagai seorang entrepreneur, saya sendiri melihat sebenarnya begitu banyak produk lokal yang bisa dikembangkan dengan sistem frainchise. Menurut hasil pemantauan Asosiasi Waralaba Indonesia, kini tak kurang dari 292 perusahaan lokal yang menyelenggarakan waralaba.
Saya kira, upaya itu positif. Bahkan, saya punya keyakinan bahwa bisnis waralaba merek lokal akan jauh lebih berkembang, karena sebenarnya begitu besar potensi merek lokal. Misalnya di Yogya: Soto Pak Soleh, Soto Kadipiro, Sate Samirono, Ayam Goreng Ny. Surhati, Bakmi Mbah Mo, Bakmi Kadin, SGPC, dan Bakpia Patuk. Sebenarnya masih banyak produk merek lokal lain yang tidak harus berwujud makanan, yang ternyata sangat memungkinkan juga untuk masuk ke bisnis waralaba.
Jika merek lokal tersebut masuk bisnis waralaba, maka tak mustahil, tak hanya menjadi produk nasional, tapi juga produk global. Hanya saja, kita belum mencobannya. Untuk membantu mengembangkan sistem ini, memang perlu ada semacam lembaga yang mengembangkan atau menyiapkan sistem frainchise mulai dari persiapan awal sampai jadi. Kita bisa sebagai konsultannya atau lembaga yang mengantarkan frainchise.
Ini sebenarnya merupakan peluang bisnis yang menarik kita kembangkan. Hanya saja, hal itu perlu diikuti dengan membuat Standard Operating Procedure (SOP), Guaranteed Income Level, Complete Training & Continued Support, dan lainnya yang merupakan rangkaian dari proses frainchise itu sendiri. Tentu saja, produk yang diwaralabakan itu harus merupakan produk yang disukai atau dibutuhkan oleh pasar.
Cara mengembangkan bisnis dengan melibatkan nama besar sekaligus penularan trik-trik dagang dalam memperoleh keuntungan itu, sekarang memang telah ada. Seperti misalnya, merek lokal Es teller 77, Mie Tek-Tek, dan Ayam Goreng Mbok Berek Ny. Umi. Sementara Mc Donald’s, Pizza Hut, Kentucky Fried Chiken (KFC) dan English First yang merupakan waralaba asing justru telah mendahului dari pada merek lokal dan ternyata produk itu memikat pasar.
Bisnis frainchise ini sebenarnya tak hanya menguntungkan pemilik merek saja, tapi bagi yang menggunakan merek tersebut juga memetik untung cukup besar. Walaupun untuk membeli merek tersebut, kita mesti merogoh kocek yang tidak sedikit, kendati tidak semahal fee frainchise asing. Baik itu, untuk membayar fee fraichise, sarana pendukung plus pelatihan atau training bagi karyawan.
Saya yakin, dana yang dikeluarkan pembeli merek itu akan cepat kembali. Sebab dalam sistem ini, semuanya telah ada hitungannya seacara raisonal. Oleh karena itulah, jika Anda mengembangkan bisnis ke depan, maka cara yang paling cepat dan menguntungkan adalah model frainchise.
Sumber; Purdi E Chandra
Franchise adalah pemberian hak pada seseorang dalam penggunaan merek, untuk menjalankan usaha dalam kurun waktu tertentu. Sistem ini lebih menguntungkan untuk mengembangkan usaha kita dibanding cara yang lainnya. Oleh karena, ketika menggunakan sistem frainchise terhadap usaha kita, maka jelas orang lain membayar merek dan royalti tiap bulannya pada kita. Biayanya lebih rendah daripada cara lainnya, dan kita tak perlu mengalokasikan uang atau modal untuk tempat usaha dan yang lainnya.
Selain, tak perlu merogoh kocek untuk investasi lagi, ternyata keuntungan yang bisa dipetik oleh kita sebagai pemilik merek dari cara berekspansi model ini, cukup besar. Bahkan, kerap kali usaha yang dikelola dengan cara ini lebih maju ketimbang kita membuka cabang sendiri. Ternyata sistem ini, juga lebih mudah segera menciptakan lapangan kerja. Jika kita tahu manfaat sistem ini, mengapa kita tidak berani mengembangkan sistem frainchise dalam bisnis kita agar bisa lebih berkembang?
Merunrut saya, bisnis frainchise cukup menjajikan. Maka, sebelum kita membuat sistem ini, kita harus jeli dan hati-hati dalam menentukan perawalabanya. Dapatkah dia atau perawalaba menjalankan usaha yang kita jalankan? Dapatkah dia memperoleh keuntungan menjalankan usaha kita? Begitu juga lokasi waralaba pun perlu kita cermati. Dapatkah usaha kita sukses di daerah tersebut? Apakah usaha kita menarik orang lain?
Sebagai seorang entrepreneur, saya sendiri melihat sebenarnya begitu banyak produk lokal yang bisa dikembangkan dengan sistem frainchise. Menurut hasil pemantauan Asosiasi Waralaba Indonesia, kini tak kurang dari 292 perusahaan lokal yang menyelenggarakan waralaba.
Saya kira, upaya itu positif. Bahkan, saya punya keyakinan bahwa bisnis waralaba merek lokal akan jauh lebih berkembang, karena sebenarnya begitu besar potensi merek lokal. Misalnya di Yogya: Soto Pak Soleh, Soto Kadipiro, Sate Samirono, Ayam Goreng Ny. Surhati, Bakmi Mbah Mo, Bakmi Kadin, SGPC, dan Bakpia Patuk. Sebenarnya masih banyak produk merek lokal lain yang tidak harus berwujud makanan, yang ternyata sangat memungkinkan juga untuk masuk ke bisnis waralaba.
Jika merek lokal tersebut masuk bisnis waralaba, maka tak mustahil, tak hanya menjadi produk nasional, tapi juga produk global. Hanya saja, kita belum mencobannya. Untuk membantu mengembangkan sistem ini, memang perlu ada semacam lembaga yang mengembangkan atau menyiapkan sistem frainchise mulai dari persiapan awal sampai jadi. Kita bisa sebagai konsultannya atau lembaga yang mengantarkan frainchise.
Ini sebenarnya merupakan peluang bisnis yang menarik kita kembangkan. Hanya saja, hal itu perlu diikuti dengan membuat Standard Operating Procedure (SOP), Guaranteed Income Level, Complete Training & Continued Support, dan lainnya yang merupakan rangkaian dari proses frainchise itu sendiri. Tentu saja, produk yang diwaralabakan itu harus merupakan produk yang disukai atau dibutuhkan oleh pasar.
Cara mengembangkan bisnis dengan melibatkan nama besar sekaligus penularan trik-trik dagang dalam memperoleh keuntungan itu, sekarang memang telah ada. Seperti misalnya, merek lokal Es teller 77, Mie Tek-Tek, dan Ayam Goreng Mbok Berek Ny. Umi. Sementara Mc Donald’s, Pizza Hut, Kentucky Fried Chiken (KFC) dan English First yang merupakan waralaba asing justru telah mendahului dari pada merek lokal dan ternyata produk itu memikat pasar.
Bisnis frainchise ini sebenarnya tak hanya menguntungkan pemilik merek saja, tapi bagi yang menggunakan merek tersebut juga memetik untung cukup besar. Walaupun untuk membeli merek tersebut, kita mesti merogoh kocek yang tidak sedikit, kendati tidak semahal fee frainchise asing. Baik itu, untuk membayar fee fraichise, sarana pendukung plus pelatihan atau training bagi karyawan.
Saya yakin, dana yang dikeluarkan pembeli merek itu akan cepat kembali. Sebab dalam sistem ini, semuanya telah ada hitungannya seacara raisonal. Oleh karena itulah, jika Anda mengembangkan bisnis ke depan, maka cara yang paling cepat dan menguntungkan adalah model frainchise.
Sumber; Purdi E Chandra
No comments:
Post a Comment