Dalam dialog bisnis yang diadakan oleh Assosiasi Manager Indonesia (AMA) Yogyakarta beberapa waktu lalu, ada seorang peserta dialog yang menanyakan kepada saya, tentang bagaimana faktor keberuntungan dan faktor timing menentukan keberhasilan dalam bisnis?
Seberapa penting faktor keberuntungan itu bagi pengusaha? Orang-orang China punya kebiasaan, jika ingin terjun ke dalam bisnis, maka kita harus punya hoki atau keberuntungan yang besar. Kalau tidak punya, maka bisnis kita akan bangkrut.
Kalau ternyata kita tidak punya keberuntungan, maka disarankan kita jangan mendirikan bisnis. Padahal, menurut saya, yang namanya keberuntungan atau hoki itu sebenarnya adalah bagian dari hidup yang tidak dapat kita control. Tidak dapat kita duga. Dan, sesungguhnya itrulah hidup. Bagaimana kita tahu, bahwa kita punya keberuntungan, kalau kita belum pernah mencobanya. Keberuntungan harus dibuktikan, bukan hanya diangan-angankan.
Saya berpendapat, bahwa bisa saja kita punya keberuntungan. Hanya saja, oleh satu keadaan tertentu, keberuntungan itu bisa saja lantas pergi. Berbeda dangan timing, dalam setiap kegiatan bisnis yang kita lakukan, maka kita bisa mengontrolnya. Artinya, timing lebih sedikit bisa dikendalikan daripada keberuntungan.
Oleh karena itulah, menurut saya, memang mungkin saja bisnis itu bisa kita mulai atau kita ambil saat ini. Tetapi bisa saja, kalau kita mulai sejak lima tahun lalu. Sehingga timing ini sedikit bisa kita control. Jelas hal itu menunjukan, bahwa peluang bisnis itu sesungguhnya datangnya tidak mengenal waktu.
Hari ini bisa saja saatnya kita mengambil peluang bisnis itu. Dan kalau ditunda, tak mustahil akan diambil orang lain dan kita kehilangan peluang bisnis itu, saya kira, orang pertama yang menjual minuman Aqua di Indonesia, yakni Tirto Utomo, juga membutuhkan perjuangan sekitar 8 tahun untuk bisa eksis seperti sekarang ini.
Mungkin saja, waktu produk itu pertama kali dimunculkan, belum saatnya atau timing-nya kurang tepat. Sebab sebagian besar yang membeli produk Aqua tersebut adalah orang asing. Tapi ternyata dari waktu ke waktu orang Indonesia mulai menggemari minuman Aqua itu. Sehingga, orang kemudian mengenal air putih dengan menyebut “Aqua”.
Begitu juga pada the botol, yang pertama kali diperkenalkan oleh Pak Sosro. Dimana, pada saat itu Teh Sosro masuk di pasar, juga bukan pada timing yang tepat. Sehingga, produk itu untuk bisa sampai dikenal dan digemari masyarakat, membutuhkan perjuangan yang keras.
Jadi saya kira, ada atau tidaknya keberuntungan di dalam kita berbisnis, sebaiknya tidak terlalu kita pikirkan hal itu, karena memang tidak bisa kita control. Tapi sebaiknya dengan timing itu tepat, dan mudah-mudahan itu sesuai dengan keberuntungan kita.
Sumber; Purdi E Chandra
Seberapa penting faktor keberuntungan itu bagi pengusaha? Orang-orang China punya kebiasaan, jika ingin terjun ke dalam bisnis, maka kita harus punya hoki atau keberuntungan yang besar. Kalau tidak punya, maka bisnis kita akan bangkrut.
Kalau ternyata kita tidak punya keberuntungan, maka disarankan kita jangan mendirikan bisnis. Padahal, menurut saya, yang namanya keberuntungan atau hoki itu sebenarnya adalah bagian dari hidup yang tidak dapat kita control. Tidak dapat kita duga. Dan, sesungguhnya itrulah hidup. Bagaimana kita tahu, bahwa kita punya keberuntungan, kalau kita belum pernah mencobanya. Keberuntungan harus dibuktikan, bukan hanya diangan-angankan.
Saya berpendapat, bahwa bisa saja kita punya keberuntungan. Hanya saja, oleh satu keadaan tertentu, keberuntungan itu bisa saja lantas pergi. Berbeda dangan timing, dalam setiap kegiatan bisnis yang kita lakukan, maka kita bisa mengontrolnya. Artinya, timing lebih sedikit bisa dikendalikan daripada keberuntungan.
Oleh karena itulah, menurut saya, memang mungkin saja bisnis itu bisa kita mulai atau kita ambil saat ini. Tetapi bisa saja, kalau kita mulai sejak lima tahun lalu. Sehingga timing ini sedikit bisa kita control. Jelas hal itu menunjukan, bahwa peluang bisnis itu sesungguhnya datangnya tidak mengenal waktu.
Hari ini bisa saja saatnya kita mengambil peluang bisnis itu. Dan kalau ditunda, tak mustahil akan diambil orang lain dan kita kehilangan peluang bisnis itu, saya kira, orang pertama yang menjual minuman Aqua di Indonesia, yakni Tirto Utomo, juga membutuhkan perjuangan sekitar 8 tahun untuk bisa eksis seperti sekarang ini.
Mungkin saja, waktu produk itu pertama kali dimunculkan, belum saatnya atau timing-nya kurang tepat. Sebab sebagian besar yang membeli produk Aqua tersebut adalah orang asing. Tapi ternyata dari waktu ke waktu orang Indonesia mulai menggemari minuman Aqua itu. Sehingga, orang kemudian mengenal air putih dengan menyebut “Aqua”.
Begitu juga pada the botol, yang pertama kali diperkenalkan oleh Pak Sosro. Dimana, pada saat itu Teh Sosro masuk di pasar, juga bukan pada timing yang tepat. Sehingga, produk itu untuk bisa sampai dikenal dan digemari masyarakat, membutuhkan perjuangan yang keras.
Jadi saya kira, ada atau tidaknya keberuntungan di dalam kita berbisnis, sebaiknya tidak terlalu kita pikirkan hal itu, karena memang tidak bisa kita control. Tapi sebaiknya dengan timing itu tepat, dan mudah-mudahan itu sesuai dengan keberuntungan kita.
Sumber; Purdi E Chandra
No comments:
Post a Comment