SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR TLP;(0541)2772019 HP/WA;0852.4690.2754 PINBB;D9844F83
Sunday, July 17, 2011
Rossi Hanya Dapat Kado 7 Poin
Akhir pekan ini seharusnya menjadi salah satu momen bersejarah Valentino Rossi dalam kariernya sebagai pebalap motor, karena dia melakoni balapan ke-250. Tetapi, "The Doctor" tak mendapatkan kado indah seperti yang diharapkan.
Dalam balapan di Sirkuit Sachsenring, Jerman, Minggu (17/7/11), Rossi harus puas finis di urutan sembilan. Alhasil, dia hanya mampu mengumpulkan tujuh poin, yang menjadi hadiah penampilannya yang ke-250 tersebut.
Raihan tersebut terbilang buruk untuk pebalap sekaliber dirinya. Dengan prestasi total sembilan gelar juara dunia (termasuk tujuh gelar di arena MotoGP), Rossi seharusnya bersaing di barisan depan untuk memperebutkan podium, demi menyempurnakan pesta ini.
Namun apa daya, performa Ducati GP11.1 yang diharapkan bisa membuat dia lebih kompetitif, justru tak bisa memberikan hasil bagus. Beruntung, dengan kemampuan dan pengalamannya segudang, Rossi berhasil menembus posisi 10 besar meskipun harus start dari urutan 16.
Tak cuma itu. Mantan pebalap Honda dan Yamaha ini pun mendapat sebuah "kenangan" dari Sirkuit Sachsenring akibat kecelakaan saat latihan bebas pertama hari Jumat (15/7/11). Waktu itu, Rossi termasuk satu dari empat pebalap yang mengalami kecelakaan di Tikungan 11, tetapi dia yang mengalami benturan paling keras sehingga mengalami luka yang dalam pada lengan kanan.
"Kecelakaan pada pagi ini (Jumat pagi) menimbulkan sebuah lubang di lengan kananku, yang bisa untuk pelajaran anatomi tubuh karena dapat melihat lebih ke dalam lagi ototku. Di samping itu, saya juga mendapat hantaman yang keras pada bahu kanan yang dioperasi, dan tentu saja ini menimbulkan rasa sakit," ujar Rossi usai sesi latihan bebas tersebut.
Sebenarnya sudah bisa ditebak, bahwa pesta perayaan balapan ke-250 ini akan ternoda oleh performa motor yang buruk--di samping dia juga tak bisa didampingi bos kru Jerry Burgess. Sepanjang akhir pekan ini di Sachsenring, Rossi tak pernah bisa menembus posisi 10 besar, dan pada sesi kualifikasi dia malah semakin terpuruk karena nyaris jadi juru kunci (posisi 16 dari 17 pebalap).
Inilah yang membuat pebalap berusia 32 tahun tersebut kecewa dan sangat marah, sehingga dia mengungkapkan niatnya untuk kembali menggunakan Desmosedici GP11. Pasalnya, GP11.1 yang mulai digunakan pada 25 Juni lalu di Assen, Belanda, tak menunjukkan perkembangan yang signifikan.
"Pada tiga balapan sekarang, kami menggunakan motor baru (GP11.1) untuk mencoba memperbaiki performa yang lama. Saya mencoba motor ini dengan mesin 1.000cc dan itu tidak terlalu buruk. Tetapi dengan mesin 800cc, motor ini menjadi sangat sulit untuk ditunggangi dan saya tidak bisa mengedalikan bagian depan motor.
"Jadi, performa kami di tiga balapan terakhir sangat, sangat buruk, terutama saat latihan. Dan, di sini menjadi yang lebih buruk. Dengan demikian, sekarang kami berpikir mungkin kembali ke yang normal, menggunakan motor standar. Saya tidak tahu kapan. Mungkin setelah Brno (pertengahan Agustus). Kami akan memutuskannya," ungkap Rossi, setelah menuai hasil mengecewakan di kualifikasi.
Ternyata, apa yang ditakutkan itu benar. Saat balapan, Rossi dan Ducati GP11.1 tunggangannya tampak sangat kesulitan untuk bersaing dengan pebalap Rizla Suzuki, Alvaro Bautista dan rekan setimnya, Nicky Hayden. Sempat terjadi kejar-mengejar hingga menjelang finis, Rossi akhirnya harus mengaku kalah dari Bautista dan Hayden, yang berturut-turut finis di urutan 7-8.
Dengan demikian, Rossi hanya menuai tujuh angka dari balapan di Sachsenring, untuk menghasilkan total 98 poin dari sembilan seri yang sudah dilakoninya. Kini, Rossi berada di peringkat empat klasemen sementara, terpaut 70 poin dari pebalap Repsol Honda, Casey Stoner, yang berada di puncak.
Sumber; Kompas
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment