Sunday, November 28, 2010

Ciputra: Akan Ada Konglomerat dari TKI!

 Saat ini diperkirakan ada sekitar 110.000 TKI di Singapura. Mereka akan segera mendapatkan pendidikan kewirausahaan secara gratis untuk mendorong pekerja migran tersebut memiliki masa depan yang lebih baik, terutama setelah kembali ke Tanah Air.Peluang pendidikan kewirausahaan yang sudah berjalan sekitar satu tahun itu merupakan kerja sama Universitas Ciputra Entrepreneurship Center dan Media Transformation Ministry. Penandatanganan kerja sama dilakukan Cakra Ciputra dan Antonius Tanan dari Universitas Ciputra Entrepreneurship Center (UCEC), dan Djohan Handojo, pimpinan Media Transformation Ministry (MTM) Ltd, lembaga nirlaba yang didirikan pengusaha dan kaum profesional Indonesia di Singapura di Jakarta, Jumat (4/2/2011)
Namun, dari jumlah 110.000 TKI itu, MTM baru menjangkau sekitar 250 TKI yang bersemangat mengikuti pendidikan penyetaraan dan program Diploma I (D-I) dari Lee Community College di Singapura. Lina Marlina (30), TKI asal Ciamis yang sudah 10 tahun menjadi pembantu rumah tangga di Singapura, mengatakan dirinya kini bisa mengantongi ijazah SMA beberapa minggu lalu.
Lina juga dapat kesempatan ikut pelatihan kewirausahaan sehari yang mendorong dirinya berani mengejar mimpi untuk keluar dari kemiskinan. Para TKI di Singapura jadi termotivasi.
"Saya jadi ingin buka usaha sendiri, dan untuk adik saya jika kembali ke Indonesia nanti," ujar Lina.
Lina termasuk beruntung. Dia mendapat jatah satu hari libur dari majikannya. Kesempatan itu dipakainya untuk bergabung dengan program MTM Ltd yang dilaksanakan secara gratis bagi pekerja migran Indonesia.
Pengusaha Ciputra mengatakan, para TKI di luar negeri harus diberi pendidikan kewirausahaan untuk membuat mereka mandiri di Tanah Air.
"Saya yakin, suatu saat nanti ada konglomerat yang berasal dari TKI, terutama pekerja wanitanya. Kewirausahaan akan membantu para TKI ini sejahtera dan keluar dari kemiskinan. Karena itu, mereka harus dibantu lewat pendidikan dan pelatihan kewirausahaan," kata Ciputra.
Diberitakan sebelumnya, sejak lahir lima tahun lalu, MTM Ltd di Singapura membuat program pengembangan pendidikan para TKI di Singapura. Para pekerja migran asal Indonesia itu diajak untuk ikut pendidikan penyetaraan Paket A, B, dan C, serta Diploma Satu (D-I).
Program tersebut terlaksana berkat dukungan pengusaha dan kaum profesional Indonesia yang ada di Singapura, yang ingin berkontribusi memajukan pekerja migran Indonesia yang tertinggal dibanding dengan pekerja migran asal Filipina. Para TKI itu belajar satu kali saja di hari minggu.
"Tetapi mereka semangat. Kami yakin, lewat pendidikan akan mengubah mereka," ujar Djohan Handojo, pimpinan MTM Ltd.

Motor dijual honda beat warna merah tahun 2009 di samarinda


Motor dijual honda beat warna merah tahun 2009 harga nego posisi motor di samarinda cash/kredit hub Hp.085246902754/sms
http://samarinda.olx.co.id/tri-sultan-iid-142253959

Dijual motor suzuki satria f 2009 di samarinda


Dijual motor suzuki satria f 2009 warna biru harga nego posisi motor di samarinda cash/kredit hub Telpon(0541)7751197 Sms/085246902754
http://samarinda.olx.co.id/tri-sultan-iid-142252996

Dijual motor jupiter MX 2008 posisi motor di samarinda


Dijual motor  jupiter MX 2008  harga nego posisi motor di samarinda cash/kredit hub Hp.085246902754/sms http://samarinda.olx.co.id/tri-sultan-iid-142252170

Thursday, November 25, 2010

Rental mobil samarinda

Rental mobil samarinda
1.Inova
2.Xenia
3.Renjer
4.Lgx
5.Suzuki APV
6.Truk Dyna
Harian, bulanan, tahunan, kontrak harga nego hub.085246902754/sms
http://samarinda.olx.co.id/tri-sultan-iid-141751773

Dijual mobil Daihatsu Terios Type TS tahun 2007 warna coklat muda metalik

Dijual mobil Daihatsu Terios Type TS tahun 2007 warna coklat muda metalik fasilitas AC, VR, Tape Dowble Din, Mesin terawat posisi mobil di samarinda harga 139.jt net berminat hub. Hp 085246902754/sms
http://samarinda.olx.co.id/tri-sultan-iid-141751195

Dicari rumah harga 200jt sampai 250jt kebawah posisi samarinda


Dicari rumah harga 200jt sampai 250jt kebawah posisi samarinda kalau ada hubungi kami 085246902754/sms
http://samarinda.olx.co.id/tri-sultan-iid-141750636

Wednesday, November 24, 2010

Dijual Take over mobil Susuki APV arena 2010 bulan 3 warna hitam

Dijual Take over mobil Susuki APV arena 2010 bulan 3 warna hitam manual posisi mobil di samarinda. Fasilitas Ac, CDMp3 Audio suda fariasi.kilometer rendah ganti DP 50jt nego. Suda bayar 10x sisa 38 bulan X 3600.000 hub Hp.085246902754/sms
http://samarinda.olx.co.id/tri-sultan-iid-141513554

Dijual cepat mobil /take over Suzuki futura pick up 1.5 tahun 2004 warna hitam


Dijual cepat mobil  /take over Suzuki futura pick up 1.5 tahun 2004 warna hitam sasis utuh mesin terawat langsung pakai, Dp 38jtnet ansuran sisa 15x Rp.1.8jt buruan posisi mobil di samarinda hub Hp.085246902754/sms
http://samarinda.olx.co.id/tri-sultan-iid-141511220

Kesenjangan Ekonomi Semakin Lebar

 Perekonomian Indonesia pada 2010 tumbuh 6,1 persen, melampaui target 5,8 persen. Nilai produk domestik bruto naik dari Rp 5.603,9 triliun pada 2009 menjadi Rp 6.422,9 triliun tahun lalu. Namun, pertumbuhan ekonomi ini menimbulkan kesenjangan di masyarakat.Pengamat ekonomi Yanuar Rizky di Jakarta, Senin (7/2/2011), mengatakan, kelompok masyarakat yang sangat kaya masih menjadi penyokong utama pertumbuhan ekonomi melalui konsumsi rumah tangga mereka.
Sementara sektor industri berorientasi penciptaan nilai tambah penyerap lapangan kerja, yang menjadi salah satu indikator kesuksesan pertumbuhan ekonomi, justru kian melemah.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengumumkan, pertumbuhan ekonomi pada 2010 dengan nilai produk domestik bruto (PDB) Rp 6.422,9 triliun dan pendapatan per kapita mencapai Rp 27 juta per tahun.
Jumlah ini didapat dari membagi Rp 6.422,9 triliun dengan 237,6 juta penduduk Indonesia.
Rusman menjelaskan, konsumsi rumah tangga menyumbang kue pertumbuhan terbesar, yakni 56,7 persen, disusul investasi 32,2 persen. Idealnya, konsumsi rumah tangga terus menurun hingga di bawah 50 persen, seperti yang terjadi di negara-negara maju.
Pertumbuhan PDB pun kemudian didukung oleh ekspansi investasi, terutama untuk industri manufaktur yang menciptakan lapangan kerja.
Meski demikian, komposisi investasi yang sudah melebihi 30 persen dari PDB telah menunjukkan ada sirkulasi yang bermanfaat bagi perekonomian jangka panjang.
Pertumbuhan ekonomi pada 2010 telah menciptakan lapangan kerja baru sebanyak 3,34 juta orang. Dengan demikian, menurut Rusman, setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi pada 2010 mampu menciptakan lapangan kerja baru bagi 548.000 orang.
”Ini cukup bagus. Penciptaan lapangan kerja paling besar pertama adalah sektor jasa 325.000 orang. Nomor dua industri pengolahan yang mampu menyerap 220.000 orang,” ujarnya.
Yanuar Rizky berpendapat, konsumsi penopang pertumbuhan ekonomi baru dikatakan berkualitas apabila mampu mendorong kegiatan produksi yang menyerap lapangan kerja. Pertumbuhan ekonomi kita seperti terpisah dari fungsi produksi.
Sektor jasa dari perdagangan, hotel, dan restoran tumbuh sebesar 8,7 persen dan menjadi penyumbang terbesar terhadap total pertumbuhan PDB, yakni 1,5 persen.
Sumber pertumbuhan PDB terbesar lain adalah angkutan dan industri, masing-masing 1,2 persen.
Konsumsi rumah tangga masih menopang pertumbuhan ekonomi dengan kontribusi 2,7 persen dan investasi 2 persen.
Menurut Yanuar, konsumsi rumah tangga yang tinggi tersebut sebagian besar didukung oleh kelompok masyarakat berpendapatan tinggi. Konsumsi nasional pun ternyata gagal mendorong kegiatan produksi karena sebagian besar kebutuhan domestik didapat lewat impor.
Yanuar mengutip laporan Asia Wealth Report 2010 yang memaparkan secara rinci ke mana saja distribusi investasi kekayaan orang-orang kaya di Asia-Pasifik, termasuk Indonesia.
Kelompok orang kaya Indonesia menyimpan 33 persen aset kekayaan mereka dalam bentuk deposito atau tabungan, real estat (22 persen), saham (19 persen), reksa dana pendapatan tetap (16 persen), dan investasi alternatif, seperti kurs mata uang asing atau komoditas (10 persen).
”Jadi, kebanyakan peningkatan pendapatan itu berasal dari deposito dan instrumen finansial lain dan yang menikmati hanya 200.000 pemilik rekening di atas Rp 100 juta, menurut data BPS. Bagaimana bisa berkualitas kalau pertumbuhan lebih rendah dari inflasi (6,96 persen) dan orang yang tumbuh saat ini hanya pemilik modal yang mampu bermain di pasar uang, bukan berproduksi,” ujar Yanuar.
Industri terpuruk
Kalangan pengusaha juga turut mengkhawatirkan adanya kesenjangan lapisan masyarakat kaya dan miskin. Apabila pemerintah terlambat menanganinya, akan terjadi persoalan sosial yang berdampak terhadap stabilitas ekonomi dan politik.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengemukakan, pengusaha terus berusaha keras menjadi lokomotif perekonomian nasional. Namun, upaya keras tersebut akan sia-sia apabila pemerintah tidak berbuat sesuatu untuk memperbaiki kondisi yang ada, seperti infrastruktur, penegakan hukum, pasokan energi, dan ekonomi biaya tinggi.
”Industri manufaktur masih tertolong dengan pertumbuhan sektor otomotif dan elektronik. Toyota dan Honda masih tumbuh karena jumlah penduduk terus bertambah, elektronik masih maju karena mengekspor,” ujar Sofjan.
Namun, kondisi ini dikhawatirkan tidak bertahan lama jika pemerintah tak segera mengubah kebijakan bea masuk yang memanjakan importir. Kebijakan tersebut, termasuk menaikkan tarif dasar listrik, menghantui dunia usaha.
Minat pengusaha memproduksi barang menurun. Mereka kini menjadi lebih pragmatis dan sebagian mulai beralih menjadi importir sehingga lambat laun mempersempit penciptaan lapangan kerja baru.
Kondisi ini yang membuat kesenjangan antara kaya dan miskin semakin lebar. Yang menikmati pertumbuhan hanya sebagian kecil masyarakat dan masih banyak yang hidup pas-pasan.
”Bagaimana mau tumbuh baik kalau pemerintah tidak berbuat apa-apa untuk menyelamatkan industri manufaktur. Pengusaha juga tidak mau terkena getah dan setback kalau terjadi apa-apa akibat dampak kesenjangan pendapatan,” ujar Sofjan.
Dalam laporan BPS, kontribusi industri pengolahan dalam PDB merosot selama tiga tahun terakhir.
Pada 2008, industri pengolahan berperan sebesar 27,8 persen dalam PDB, lalu turun menjadi 26,4 persen pada 2009 dan 24,8 persen pada 2010. Industri pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan menyerap sedikitnya 40 juta pekerja dari 108,21 juta pekerja

Dijual Motor satria f 2009 akhir di samarinda warna meah hitam

Dijual Motor satria f  2009  akhir di samarinda warna meah hitam harga Rp.16.700.000 cash and kredit hub Hp.085246902754/sms
 http://samarinda.olx.co.id/tri-sultan-iid-140989890

Tuesday, November 23, 2010

Gerai Camilan Masih Menjanjikan?

 Masyarakat Indonesia memang gemar ngemil di sela-sela kegiatannya. Apalagi, bila camilan itu cocok dengan di lidah. Tanpa ragu, mereka akan datang kembali untuk membeli camilan itu.
Kebiasaan ini jelas jadi peluang emas para penjaja camilan untuk mengembangkan usahanya. Tengok saja, pemilik gerai makanan ringan seperti Kedai Extra Pedas, Risoles Risol Ajaib, dan Tahu Petis Yudhistira. Gerai-gerai ini terus menambah menambah gerai atau booth dalam setahun terakhir ini.
Bahkan, peningkatan jumlah gerai bisa lebih dari 100 persen dalam setahun terakhir. Penambahan gerai itu, baik gerai milik sendiri atau gerai milik mitra atau terwaralaba.
Keberanian berinovasi dalam hal rasa menjadi salah satu kunci penambahan gerai. Selain itu, pemilik kemitraan atau waralaba juga serius memperhatikan perkembangan yang terjadi di tiap gerai.
Dalam ulasan berikut, KONTAN me-review perkembangan gerai-gerai camilan yang telah diwaralabakan atau menjalin kemitraan dalam setahun terakhir ini.
• Kedai Extra Pedas
Gerai ini khusus menjual lumpia berjuluk Lumpia Bom Penyet. Yang unik, lumpia yang dijual di Kedai Extra Pedas asal Purwokerto ini berukuran jumbo atau tiga kali lebih besar dari lumpia pada umumnya.
Tak seperti lumpia Semarang, Lumpia Bom Penyet ini tak menggunakan rebung sebagai isian. Isi lumpai ini terdiri dari campuran daging, telur, dan sayur plus sambal ekstrapedas.
Mereka juga menawarkan delapan varian isi utama, yakni ayam, bakso, ati ampela, sosis, daging sapi, daging ayam, cumi-cumi serta jamur. Seporsi lumpia dijual dengan harga Rp 8.500.
Rahmat Kurniawan, pemilik Kedai Extra Pedas, membuka usahanya sejak 2005. Pada 2009, Rahmat yang sudah memiliki tujuh gerai, memutuskan menawarkan kemitraan.
Saat KONTAN meliput gerai ini pada akhir tahun lalu, Kedai Extra Pedas ini sudah bertambah menjadi 19 gerai. Sepuluh di antaranya merupakan milik mitra. Kini, jumlah gerai mitra pun sudah meningkat menjadi 15 buah.
Faktor utama yang mendorong peningkatan gerai mitra ini karena Rahmat berani membuat varian isi lumpia baru. "Dengan adanya variasi, maka pelanggan tak akan cepat bosan," ujarnya.
Kedai Extra Pedas tetap menawarkan dua tipe kemitraan, yakni gerobak dan kedai. Nilai investasinya juga belum berubah, yakni Rp 30 juta untuk gerobak dan Rp 50 juta untuk kedai.
Rahmat bilang, mitra bisa meraup omzet Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta per hari. Mitra pun bisa balik modal sekitar delapan hingga 11 bulan.
Lantaran bahan lumpia harus segar, mitra boleh membeli bahan baku sendiri. Rahmat mengungkapkan, setiap pagi dia mengolah isi lumpia yang dijual siang harinya, karena kesegaran isian lumpia cuma bertahan delapan jam. "Tidak bisa memakai bahan kemarin," ungkapnya.
Namun, mitra wajib membeli sambal dari pusat. Sebab, inilah rahasia kelezatan Lumpia Bom Penyet.
Rahmat juga mensyaratkan lokasi gerai dekat kampus. Menurutnya, dengan cara ini, konsumen lebih cepat mengenal Kedai Extra Pedas.  Sekitar 75 persen pelanggan gerai milik Rahmat adalah mahasiswa. "Mahasiswa sering makan bergerombol, sehingga menjadi promosi yang bagus," ujarnya.
Ia mencontohkan, mitra yang membuka gerai di sekitar Universitas Diponegoro, Semarang, memiliki omzet lebih besar sekitar 20 persen dibandingkan di tempat lainnya.
Hanya saja, citra makanan bersambal identik dengan penganan kelas menengah bawah. Untuk itu, Wawan akan membangun kedai yang lebih modern. "Sekarang sedang dalam tahap persiapan, mudah-mudahan akhir tahun sudah beroperasi," harapnya.
• Risol Ajaib
Risoles, kudapan berisi sayur nan lezat dalam balutan kulit bertepung panir ini memiliki banyak penggemar. Tak heran, kian banyak orang yang berbisnis camilan ini.
Tawaran kemitraan risoles antara lain datang dari Rianda Paramita. Wanita ini menawarkan kemitraan Risol Ajaib sejak Agustus 2010.
Pada ulasan KONTAN tahun lalu, Rianda sudah menggandeng empat mitra dan kini sudah bertambah empat lagi. "Penambahan ini merupakan hasil dari promosi kami yang gencar via internet," ungkap Rianda.
Ia pun mengklaim, Risol Ajaib lebih unggul ketimbang risoles lain karena memiliki tujuh varian rasa, seperti daging asap, chicken teriyaki, udang mayo, lasagna, chili dog, cheese burger, dan apple pie.
Harga risoles itu berkisar antara Rp 5.000 hingga Rp 6.000 per buah. "Harga di tiap gerai sama. Pokoknya kami setarakan harga dengan kualitas rasa," ungkap Rianda.
Ia juga mengakui, harga risolesnya lebih mahal ketimbang risoles pada umumnya. Selain kualitas lebih tinggi, dengan banderol harga itu, Rianda ingin menyasar konsumen kelas menengah atas dan korporat. "Tapi, tidak menutup kemungkinan Risol Ajaib juga dinikmati kalangan menengah ke bawah," ujarnya.
Tak ada perubahan untuk menjadi mitra Rianda. Calon mitra cukup merogoh kocek sebesar Rp 8,5 juta sebagai investasi awal. Dengan modal murah meriah itu, Rianda menjanjikan, mitra bisa beromzet rata-rata sebesar Rp 15 juta setiap bulan. Mitra pun bisa balik modal dalam waktu dua bulan.
• Tahu Petis Yudhistira
Tahu petis adalah camilan khas Semarang. Wieke Anggarini, Pemilik Tahu Petis Yudhistira, mulai menjalankan usaha ini sejak 2006. Namun baru pada April 2010 lalu, ia menawarkan waralaba.
Meski tahu petis merupakan kudapan kaki lima di kota asalnya, Wieke berhasil memboyongnya menjadi makanan favorit kelas menengah atas. Di Jakarta, ia menawarkan tahu petis di beberapa pusat perbelanjaan ternama.
Waralaba Tahu Petis Yudhistira pun berkembang signifikan. Hanya dalam setahun, dari tiga gerai terwaralaba, berkembang jadi 20 gerai.
Dalam pengembangan waralaba ini, Wieke mengutamakan komunikasi dengan para terwaralabanya. "Dalam menjaga kualitas ini maka komunikasi merupakan syarat mutlak. Masalah apa pun yang terjadi di gerai terwaralaba bisa ditemukan solusinya jika terjalin komunikasi," ujarnya.
Untuk membuka waralaba Tahu Petis Yudhistira, calon terwaralaba harus menyediakan dana Rp 11 juta. Semua bahan baku disediakan dari pewaralaba.
Kendala terkadang muncul, saat klien tidak mendapatkan kiriman bahan baku dengan cepat. "Untuk itulah, kami harus menjaga komunikasi supaya klien juga segera memesan bahan baku jika stoknya habis," ujar Wieke.
Ketika menangani gerai baru, maka Wieke akan mengamati secara intens selama tiga bulan. Waktu tiga bulan ini, menurut Wieke merupakan masa kritis untuk menilai keberhasilan atau kegagalan usaha tersebut.
Target omzet gerai Tahu Petis Yudhistira adalah menjual 80 potong tahu tiap hari. Dengan harga Rp 2.500 per potong, Wieke mempunyai target mitra akan balik modal dalam waktu lima bulan. (Ragil Nugroho, Hafid Fuad/Kontan)

Dijual mobil di samarinda peugeot 206 tahun 2001 warna hijau metalik

Dijual mobil di samarinda peugeot 206 tahun 2001 warna hijau metalik harga 55.jt teruskan ansuran 25X Rp.1.311.500/bulan anda minat hub Hp.085246902754/sms 
http://samarinda.olx.co.id/tri-sultan-iid-140990758

Dijual rumah di Jln Griya samarinda

Dijual rumah di Jln Griya   uk.5.5 X 18M2 surat pelepasan hak bebas banjir jalan 3 meter harga 72.nego hub 085246902754/smshttp://samarinda.olx.co.id/tri-sultan-iid-140985435