Nilai tukar rupiah terhadap dollar melemah 20 poin menjadi Rp 8.670 per dollar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp 8.650.
Direktur Utama PT Finan Corpindo Nusa, Edwin Sinaga di Jakarta, rupiah masih terkoreksi, karena aksi profit taking oleh pelaku pasar masih terjadi. "Kami memperkirakan koreksi itu masih akan terjadi hingga siang hari," ujarnya.
Menurut Edwin Sinaga, pelepasan rupiah itu hanya reaksi sesaat, karena melemahnya bursa regional. Namun apabila di pasar muncul faktor positif maka rupiah akan kembali menguat. "Peluang rupiah untuk kembali naik masih tetap besar, apalagi investor asing lebih cenderung menempatkan dananya di pasar Asia khususnya Indonesia," katanya.
Pelaku pasar asing, lanjut dia, juga masih menahan diri untuk melakukan pembelian rupiah, setelah Bank Indonesia (BI) tetap mempertahankan suku bunga acuan sebesar 6,75 persen. "Karena itu, rupiah kedepan akan dapat mencapai angka Rp 8.600 per dolar yang didukung pula oleh aktif pelaku asing menempatkan dananya di pasar saham," ucapnya.
Edwin Sinaga mengatakan, investor asing akan tetap bermain di pasar domestik, karena potensi pasar Indonesia masih tetap menarik didukung dengan ekonomi nasional yang terus tumbuh. "Namun investasi asing di dalam negeri masih belum beralih ke jangka panjang yang diharapkan akan dapat membuka lapangan kerja yang lebih besar kepada masyarakat luas," ucapnya.
No comments:
Post a Comment