Tuesday, July 5, 2011

Saatnya Dai Juga Jadi Pengusaha


Pemberdayaan ekonomi bisa berbasis apa saja, termasuk pesantren. Untuk itu dicetuskanlah program 'Dai Preneur' bagi para ustadz dan santri.

Kuliah perdana 'Dai Prenuer' yang digagas Dompet Dhuafa dan diluncurkan pada Senin (23/8) ini diikuti ustadz dan santri yang berjumlah 90 orang dari 30 pesantren di Cianjur, Tangerang, Bekasi, Jakarta, Bogor, dan Suikabumi

Direktur Program Ekonomi Dompet Dhuafa Abdul Aziz menjelaskan tujuan dari program tersebut adalah untuk membentuk kader dai yang memiliki jiwa entrepreneur. "Acara ini sebagai program pemberdayaan para dai pada fungsi ekonomi," ujar Abdul Aziz saat launching 'Dai Preneur' di Blok M Square, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (23/8/2010).
Program ini merupakan suatu aktivitas dalam upaya menumbuhkan potensi kelembagaan masyarakat yaitu pesantren untuk terlibat langsung dalam upaya pengentasan kemiskinan dan melakukan pembinaan masyarakat di sekitarnya. Rencananya, setelah Ramadan juga akan terus digelar acara serupa.

Melalui program tersebut diharapkan akan lahir sosok-sosok seperti Utsman bin Affan dan Abu Bakar ash-Shiddiq yang merupakan dai sekaligus juga pengusaha dan dermawan. Implementasi program yang dilakukan meliputi 3 fase yaitu tahap penumbuhan dan pembentukan kelompok, tahap penguatan, dan tahap pelepasan program.
Usai launching 'Dai Preneur' dilanjutkan dengan kuliah perdana yang diisi oleh pengusaha Bob Sadino. Dalam kuliahnya Bob menyampaikan syarat-syarat untuk menjadi pengusaha. Syarat-syaratnya adalah, seorang pengusaha tidak perlu tujuan dan rencana, bebas dari cara pikir yang terbelenggu, bebas dari pikiran yang pesismistis, dan sebaiknya jangan banyak mengharap."Anda punya harapan? Ada berapa harapan yang berhasil direalisasikan?" tanya Bob kepada audienc
Mendengar pertanyaan itu, para peserta hanya diam, sehingga Bob kembali angkat suara.
"Nggak ada kan (yang terealisasi)? Jadi jangan banyak mengharap, dikerjakan saja," imbuh pria berkumis ini.

Bob lantas memberikan tips bagaimana caranya memulai jadi pengusaha. Menurutnya, langkah pertama adalah dengan memulai usaha yang disenangi, dan selanjutnya mulai melangkah.

"Dalam melangkah pasti ada kendala, tapi jadikan kendala itu anugerah Tuhan, jangan jadikan kekecewaan," sambungnya.

Pria yang gemar memakai celana pendek ini menyampaikan 3 unsur penting dalam memulai usaha, yakni kemauan, tekad, dan keberanian mengambil peluang. Hal yang paling penting dalam menjadi pengusaha adalah belajar bersyukur.

"Dai juga sebaiknya mencontoh Nabi Muhammad, jadi selain jadi jadi Rasul juga seorang saudagar ulung," cetus Bob.
Sumber: Detik Online

No comments:

Post a Comment