Perbankan di Indonesia mulai membidik segmen pekerja mula khusus untuk produk kartu kredit. Hal tersebut bertujuan untuk memperluas segmen pasar, yang semula banyak didominasi segmen korporasi, dan dalam rangka memperkuat bisnis di bidang kartu kredit.
Menurut Executive Vice President Coordinator Consumer Finance Bank Mandiri Mansyur S Nasution di Jakarta, Selasa (1/3/2011), selama akhir 2010 pertumbuhan nilai transaksi kartu kredit di Indonesia mencapai 19,5 persen. Bank Mandiri membukukan pertumbuhan sebesar 21,3 persen.
Mansyur menilai, pertumbuhan penyaluran kredit merupakan hasil perjuangan yang cukup berat, dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang mengalami pertumbuhan negatif sebesar -5,3 persen.
”Oleh karena itu, kami perlu memperluas segmen pasar untuk memperkuat basis usaha kartu kredit. Selama ini pengguna kartu kredit di Indonesia masih didominasi oleh segmen pasar kartu kredit,” kata Mansyur.
Saat ini, Mansyur menambahkan, pihaknya mulai fokus untuk menggarap segmen anak muda. Segmen ini dinilai potensial karena selama ini belum digarap secara optimal. ”Secara khusus, segmen ini masih dispesifikasi lagi untuk pekerja mula. Sekarang sedang didesain sejumlah program dan fitur untuk memenuhi kebutuhan segmen pekerja pemula tersebut.
Secara terpisah, Bank Central Asia, Bank Mandiri, dan Bank Syariah Mandiri memperoleh penghargaan The Best of Indonesian Bank Loyalty Champion dalam Indonesian Bank Loyalty Award 2011. Penghargaan diberikan MarkPlus Insight dan majalah Infobank di Jakarta, Senin malam.
Eko B Supriyanto dari majalah Infobank menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia memberi peluang bagi consumer banking. Penetrasi tabungan di Indonesia sekitar 30-34 persen per tahun. ”Akan tetapi, masih ada sekitar 110 juta penduduk Indonesia yang belum tersentuh perbankan,” kata Eko.
Dyah Hindraswarini, Executive Vice President Product Management Division BNI, memaparkan, saat ini terdapat 8.000 nasabah prioritas dengan dana simpanan Rp 1 miliar atau lebih di BNI. Sugiharto, Direktur Bank Syariah Mandiri, menyebutkan, tahun ini akan menambah 200-an outlet untuk pelayanan nasabah. (IDR/ONI)
Menurut Executive Vice President Coordinator Consumer Finance Bank Mandiri Mansyur S Nasution di Jakarta, Selasa (1/3/2011), selama akhir 2010 pertumbuhan nilai transaksi kartu kredit di Indonesia mencapai 19,5 persen. Bank Mandiri membukukan pertumbuhan sebesar 21,3 persen.
Mansyur menilai, pertumbuhan penyaluran kredit merupakan hasil perjuangan yang cukup berat, dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang mengalami pertumbuhan negatif sebesar -5,3 persen.
”Oleh karena itu, kami perlu memperluas segmen pasar untuk memperkuat basis usaha kartu kredit. Selama ini pengguna kartu kredit di Indonesia masih didominasi oleh segmen pasar kartu kredit,” kata Mansyur.
Saat ini, Mansyur menambahkan, pihaknya mulai fokus untuk menggarap segmen anak muda. Segmen ini dinilai potensial karena selama ini belum digarap secara optimal. ”Secara khusus, segmen ini masih dispesifikasi lagi untuk pekerja mula. Sekarang sedang didesain sejumlah program dan fitur untuk memenuhi kebutuhan segmen pekerja pemula tersebut.
Secara terpisah, Bank Central Asia, Bank Mandiri, dan Bank Syariah Mandiri memperoleh penghargaan The Best of Indonesian Bank Loyalty Champion dalam Indonesian Bank Loyalty Award 2011. Penghargaan diberikan MarkPlus Insight dan majalah Infobank di Jakarta, Senin malam.
Eko B Supriyanto dari majalah Infobank menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia memberi peluang bagi consumer banking. Penetrasi tabungan di Indonesia sekitar 30-34 persen per tahun. ”Akan tetapi, masih ada sekitar 110 juta penduduk Indonesia yang belum tersentuh perbankan,” kata Eko.
Dyah Hindraswarini, Executive Vice President Product Management Division BNI, memaparkan, saat ini terdapat 8.000 nasabah prioritas dengan dana simpanan Rp 1 miliar atau lebih di BNI. Sugiharto, Direktur Bank Syariah Mandiri, menyebutkan, tahun ini akan menambah 200-an outlet untuk pelayanan nasabah. (IDR/ONI)
No comments:
Post a Comment