SATU lagi pusat perbelanjaan bakal hadir di Kota Tepian. Jika biasanya mal tampil di pusat bisnis dalam kota, Big Mall memilih berdiri di tepian Sungai Mahakam. Mal yang didesain berlantai lima itu diklaim tempat shopping dan hiburan pertama di Samarinda yang berlokasi di pinggir sungai. Bahkan, jika seluruh bangunan rampung, bakal menjadi terbesar di kawasan Indonesia timur.
Untuk mengawali pembangunannya, Wakil Wali Kota Nusyirwan Ismail hadir dalam pemancangan tiang pertama di Jl Pangeran Untung Suropati, Sungai Kunjang, Senin (8/5) kemarin. Sejumlah pejabat terkait dan undangan hadir, termasuk lurah dan camat. Wawali mengaku sangat merespons kehadiran Big Mall di Samarinda.
“Saya memberikan penghargaan dan apresiasi pembangunan ini, Big Mall merupakan mal yang pertama dengan view tepian Mahakam dan kota,” ujar Nusyirwan.
Wawali berharap mal yang dikelola PT Buana Inti Graha (BIG) ini dapat memberi ruang usaha bagi usaha kecil menengah (UKM). Bahkan juga merangkul Pedagang Kaki Lima (PKL) untuk bergabung menjadi mitra. “Jadi investor bisa membina pengusaha kecil agar lebih maju dan tertib mengelola usaha,” sarannya.
Kehadiran Big Mall, lanjut Nusyirwan, tentu menjadi magnet baru bagi masyarakat Samarinda, termasuk pengusaha lokal. ”Melihat potensi tepian Mahakam sangat baik untuk dikembangkan menjadi lahan bisnis baru. Ini mendukung orientasi Samarinda menuju kota metropolitan pada 2015,” ujar Nusyirwan, mencontohkan Bangkok di Thailand yang pembangunan mal dan apartemen tertata rapi di pinggiran sungai.
Big Mall sendiri dibangun di atas lahan seluas 6 hektare dan luas bangunan 200.000 meter persegi, yang mengusung tema “Family Entertainment dan Lifestyle”, diprediksi akan menjadi mal terbesar di Kaltim bahkan wilayah timur Indonesia karena dipadu apartemen, hotel, dan gedung perkantoran.
Direktur Utama PT BIG Dicky Gunawan mengaku senang atas kehadiran semua pihak pada
pemancangan tiang pertama Big Mall kemarin. Sesuai namanya, Big Mall memang dirancang sebagai pusat perbelanjaan terbesar dan ternyaman di Samarinda.
“Kami akan merangkul UKM dan PKL dan mereka nantinya dapat menyewa. Dan bagi yang sanggup membeli, dapat menjadi hak milik kios dan petak usaha yang kami sediakan,” ujar pria kelahiran Samarinda ini. Proyek membangunan ini, kata dia, dikembangkan dalam tiga tahap, yakni pembangunan mal, kemudian perhotelan hingga gedung perkantoran. (*/afk/ibr)
Untuk mengawali pembangunannya, Wakil Wali Kota Nusyirwan Ismail hadir dalam pemancangan tiang pertama di Jl Pangeran Untung Suropati, Sungai Kunjang, Senin (8/5) kemarin. Sejumlah pejabat terkait dan undangan hadir, termasuk lurah dan camat. Wawali mengaku sangat merespons kehadiran Big Mall di Samarinda.
“Saya memberikan penghargaan dan apresiasi pembangunan ini, Big Mall merupakan mal yang pertama dengan view tepian Mahakam dan kota,” ujar Nusyirwan.
Wawali berharap mal yang dikelola PT Buana Inti Graha (BIG) ini dapat memberi ruang usaha bagi usaha kecil menengah (UKM). Bahkan juga merangkul Pedagang Kaki Lima (PKL) untuk bergabung menjadi mitra. “Jadi investor bisa membina pengusaha kecil agar lebih maju dan tertib mengelola usaha,” sarannya.
Kehadiran Big Mall, lanjut Nusyirwan, tentu menjadi magnet baru bagi masyarakat Samarinda, termasuk pengusaha lokal. ”Melihat potensi tepian Mahakam sangat baik untuk dikembangkan menjadi lahan bisnis baru. Ini mendukung orientasi Samarinda menuju kota metropolitan pada 2015,” ujar Nusyirwan, mencontohkan Bangkok di Thailand yang pembangunan mal dan apartemen tertata rapi di pinggiran sungai.
Big Mall sendiri dibangun di atas lahan seluas 6 hektare dan luas bangunan 200.000 meter persegi, yang mengusung tema “Family Entertainment dan Lifestyle”, diprediksi akan menjadi mal terbesar di Kaltim bahkan wilayah timur Indonesia karena dipadu apartemen, hotel, dan gedung perkantoran.
Direktur Utama PT BIG Dicky Gunawan mengaku senang atas kehadiran semua pihak pada
pemancangan tiang pertama Big Mall kemarin. Sesuai namanya, Big Mall memang dirancang sebagai pusat perbelanjaan terbesar dan ternyaman di Samarinda.
“Kami akan merangkul UKM dan PKL dan mereka nantinya dapat menyewa. Dan bagi yang sanggup membeli, dapat menjadi hak milik kios dan petak usaha yang kami sediakan,” ujar pria kelahiran Samarinda ini. Proyek membangunan ini, kata dia, dikembangkan dalam tiga tahap, yakni pembangunan mal, kemudian perhotelan hingga gedung perkantoran. (*/afk/ibr)
No comments:
Post a Comment