Kesuksesan Facebook dalam waktu relatif pendek kini menjadi fenomena keberhasilan perusahaan dotcom setelah Google. Didirikan di tahun 2004, dalam waktu hanya tujuh tahun, Facebook telah melampaui banyak perkiraan orang terhadap kemampuan social media dalam merubah selera pengguna internet.
Dalam tujuh tahun tersebut sangat banyak keberhasilan yang ditorehkan Facebook. Di antaranya anggota yang sudah mendekati 650 juta orang, sebuah jumlah yang sangat besar. Tidak itu saja, nama Facebook di kenal di mana-mana dan mengubah gaya kehidupan banyak orang bahkan ikut berpartisipasi dalam beberapa revolusi di beberapa negara. Pendeknya kalau tidak punya akun Facebook seperti ketinggalan zaman.
Kini, nilai Facebook telah naik 700 persen padahal belum melakukan IPO. Banyak sekali orang atau investor yang berminat untuk membeli saham Facebook. Bahkan Google kalaulah tidak ada Microsoft dalam daftar pemegang saham Facebook walau memilik 1,3 persen saham saja, akan berusaha membeli Facebook berapa pun harganya.
Nilai Facebook yang sangat tinggi tersebut ternyata mendatangkan masalah bagi Facebook itu sendiri. Kini Facebook dilanda eksodus karyawannya yang ramai-ramai keluar dari Facebook. Tidak hanya karyawan biasa. Menurut laporan Businessinsider.com, beberapa pegawai top Facebook setingkat manajer top juga telah keluar dari Facebook dalam beberapa minggu terakhir.
Coba kita lihat daftar mereka sebagai berikut. Pertama, Jim Midgal, Facebook director of business development. Kedua, Marcel Laverdet, salah satu dari tiga karyawan Facebook yang direkrut oleh Facebook karena melakukan hacking terhadap situs Facebook di tahun 2005. Hasil hacking tersebut adalah semua profil di Facebook terlihat seperti profil di MySpace. Ketiga, Jonathan Heiliger, Vice President of technical architecture
Sebenarnya eksodus karyawan Facebook ini bukanlah yang pertama kali. Di tahun 2008 dan 2009 yang lalu Facebook juga mengalami hal yang serupa saat mereka merekrut COO baru yang berasal dari Google, Sheryl Sandberg. Persamaan dari kedua kejadian ini adalah para pegawai yang keluar tersebut telah bekerja di Facebook paling kurang empat tahun yang mungkin bagi mereka merupakan waktu yang sudah cukup lama untuk bekerja di Facebook.
Jual saham
Kesamaan yang lain mereka keluar karena adanya pembatasan pemilikan saham oleh karyawan. Di tahun 2011 ini Facebook kembali membatasi kepemilikan saham oleh karyawannya padahal sebelumnya ada pilihan yang lebih terbuka. Hal ini bisa membuat mereka keluar dari Facebook dan menjual saham yang mereka miliki yang kini nilainya sudah naik 700 persen dibandingkan tahun 2007.
Eksodus karyawan ini tentu ada sebabnya. Sebab yang paling utama adalah nilai saham Facebook yang sudah sangat tinggi tersebut. Beberapa analis luar mengatakan Facebook over valued sehingga mendorong karyawannya yang sudah cukup lama keluar dari Facebook kemudian menjual saham yang mereka miliki saat harga masih tinggi dan menjadi milyuner.
Sebab lain adalah mereka mungkin tidak tahu kapan persisnya IPO Facebook. Jika IPO tersebut nanti terjadi karyawan Facebook tidak bisa menjual saham yang mereka miliki minimal enam bulan setelah IPO. Tentu saja dalam waktu enam bulan tersebut harga saham Facebook bisa turun sehingga mendorong mereka untuk menjual saham saat sekarang ketika harga sedang tinggi. Menjual saham berarti mereka keluar dari Facebook.
Sebab berikutnya adalah banyaknya manajer menengah baru yang direkrut oleh Facebook sementara para insinyur Facebook tidak mau bekerja untuk para manajer menengah baru ini. Oleh karena ada pintu untuk menjadi orang kaya dalam sekejap dan kondisi kerja juga sudah tidak baik, mereka terdorong untuk berhenti bekerja di Facebook kemudian menjual saham yang mereka miliki. Nilai saham Facebook yang akan mereka jual itu berada pada rentang 20 sampai 200 juta dollar AS, tergantung banyaknya saham yang dimiliki.
Dari beberapa sebab tersebut, ternyata kemajuan dan nilai tinggi yang dimiliki Facebook mendatangkan masalah yang cukup pelik. Kehilangan karyawan yang cakap dan berpengalaman seperti Jonathan Heiliger merupakan suatu bencana. Bisa saja mereka yang keluar ini akan bekerja di tempat lain, seperti Google, Apple, dan Microsoft.
Hal ini cukup berbahaya bagi Facebook karena pengalaman yang sama pernah terjadi di Google saat beberapa karyawan terbaiknya direkrut oleh Facebook. Bagaimana pun karyawan adalah aset yang sangat penting apalagi bagi Facebook perusahaan yang sangat mengadalkan inovasi karyawan.(Kompasiana/Kimi Raikko)
No comments:
Post a Comment