Sunday, May 1, 2011

RI-China Targetkan 80 Miliar Dollar AS


 
Kementrian Perdagangan (Kemendag) Indonesia dan China lakukan pendalaman kerjasama perdagangan dengan melalui "Agreement of Expanding and Deepening Bilateral Economic and Trade Cooperation," di Jakarta, Jumat ( 29/4/2011 ). 
"Dengan ditandatanginya Agreement of Expanding and Deepening Bilateral Economic and Trade Cooperation, maka diharapkan kedua belah pihak mampu meningkatkan kerjasama, baik dalam bidang perdagangan maupun investasi," ungkap Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu ( 1/5/2011 ).
Selain itu, target perdagangan RI dan China pun ditingkatkan dari 50 miliar dollar AS menjadi 80 miliar dollar AS pada 2015 . 
China pun diharapkan meningkatkan impornya dari Indonesia, demi mengurangi ketidakseimbangan neraca perdagangan kedua negara.
Adapun, perjanjian kerjasama yang ditandatangi langsung oleh Minister of Commerce China Chen Deming ini, dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama dan investasi, secara khusus untuk sektor pertanian, infrastruktur, industri, energi, kehutanan, dan pariwisata.
Dalam mewujudkan proyek-proyek di sektor tersebut, maka kedua menteri mendorong institusi keuangan dan asuransi dari kedua negara untuk memberikan dukungan.
Working Group on Trade Resolution dan Economic Cooperation Working Group pun dibentuk oleh kedua menteri demi memecahkan permasalahan ekonomi dan perdagangan kedua negara.
Tidak hanya perdagangan, dalam kunjungan PM China Wen Jiabao selama 28-30 April ini, China dan Indonesia telah menandatangani perjanjian untuk mengucurkan sejumlah dana untuk peningkatan ekonomi khususnya investasi. Sebanyak 22 perjanjian kerjasama, baik antar bisnis, maupun pemerintah dan bisnis telah ditandatangani senilai 10 miliar dollar AS.
Selain dari perjanjian kerjasama ini dan dana 8 miliar dollar AS yang telah dijanjikan oleh China untuk pembangunan infrastruktur, industri, dan commercial loan. China juga akan mengucurkan 1 miliar Renminbi untuk membantu sejumlah proyek-proyek maritim nasional. Kemudian, China pun menawarkan tambahan export buyers credit senilai 1 miliar dollar AS untuk infrastruktur dan pembiayaan.

No comments:

Post a Comment