Sunday, February 27, 2011

Investor China Mulai Ukur Jalur KA

Investor China yang akan membangun jalur kereta api untuk menghubungkan sejumlah provinsi di Pulau Sulawesi memulai tahap pengukuran.
Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Harry Warga Negara pada Sabtu (26/2/2011) di Mamuju mengatakan, investor China yang akan membangun jalur kereta api (KA) di Sulbar dan sejumlah provinsi lain di Sulawesi memulai tahap pengukuran.
Menurut dia, pembangunan jalur KA tersebut segera direalisasikan setelah investor menyelesaikan tahap pengukuran.
Ia mengatakan, pembangunan jalur KA tahap pertama di Sulawesi akan dilakukan mulai Kota Makassar, Kota Parepare, hingga Kota Palopo, Sulawesi Selatan, sepanjang 700 kilometer.
Kemudian kata dia, pada tahap kedua nantinya, pembangunan jalur kereta api dari Parepare menuju empat Kabupaten di Provinsi Sulbar yakni Kabupaten Polman, Majene, Mamuju dan Mamuju Utara akan dibangun dengan jarak sekitar 550 kilometer (km).
Pada tahap ketiga, dia menuturkan, jalur akan dibangun dari kota Pasangkayu, Kabupaten Mamuju Utara, menuju Kota Palu, Sulawesi Tengah, dan Kota Manado, Sulawesi Utara, dengan panjang sekitar 1.000 km.
Ia mengatakan, sebelum membangun jalur KA antara Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Sulawesi Utara, investor China akan melakukan studi kelayakan dan kajian analisis mengenai dampak lingkungan.
"Pembangunan jalur KA oleh investor China tersebut sebagai bentuk investasi di bidang infrastruktur untuk mengelola kekayaan alam di sejumlah daerah di Sulawesi," katanya.
Menurut dia, pembangunan jalur KA di Pulau Sulawesi dikoordinasikan dengan enam gubernur pada 23 Oktober 2010 di Sulbar dan telah disepakati.
Menurut dia, dengan pembangunan jalur KA, sarana transportasi darat di daerah ini semakin bertambah dalam menunjang pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dan akses transportasi darat masyarakat.
"Kami berharap pembangunan jalur KA tersebut akan meningkatkan investasi dan ekonomi daerah ini sehingga terus berkembang seperti di Pulau Jawa," katanya.

No comments:

Post a Comment