Renault SA sebentar lagi bakal memproduksi mobilnya di China (Made in
China). Seorang eksekutif senior perusahaan yang tak mau disebutkan
namanya membocorkan, negosiasi final tengah dilakukan dengan Dongfeng
Motor Group Company untuk merakit unit di Negeri Panda.
"Kami harap, 2012, akan mencapai kesepakatan final... yang membuka jalan untuk punya industri sendiri di China," ujar Carlos Travares, Chief Operating Officer Renault saat menghadiri French National Assembly's Economic Affairs Committee di Perancis yang dilansir Xinhua, Selasa (31/1/2012).
Rencana kerjasama Renault dan Dongfeng sudah mulai dibicarakan sejak Desember dengan opsi menciptakan perusahaan gabungan di Wuhan, China Tengah. Kerjasama ini merupakan kepanjangan Dongfeng setelah sukses menjalin hubungan bisnis dengan Nissan Motor Company-yang juga bagian dari Renault-di China.
Dongfeng-Nissan berhasil mencatatkan penjualan 835.217 unit sepanjang 2011 dan menduduki peringat ketiga merek mobil terlaris di bawah Volkswagen dan Toyota. Sedangkan, Renault berjuang sendirian, hanya mampu menjual 24.275 unit tahun lalu dan semuanya produk CBU.
Rencana Renault masuk ke China, senada dengan ucapan Carlos Ghosn, Chief Executive Officer Nissan-Renault yang ingin memimpin di China. Selain itu, langkah merek Perancis ini bisa memenuhi persyaratan yang diwajibkan Pemerintah China.
"Kami harap, 2012, akan mencapai kesepakatan final... yang membuka jalan untuk punya industri sendiri di China," ujar Carlos Travares, Chief Operating Officer Renault saat menghadiri French National Assembly's Economic Affairs Committee di Perancis yang dilansir Xinhua, Selasa (31/1/2012).
Rencana kerjasama Renault dan Dongfeng sudah mulai dibicarakan sejak Desember dengan opsi menciptakan perusahaan gabungan di Wuhan, China Tengah. Kerjasama ini merupakan kepanjangan Dongfeng setelah sukses menjalin hubungan bisnis dengan Nissan Motor Company-yang juga bagian dari Renault-di China.
Dongfeng-Nissan berhasil mencatatkan penjualan 835.217 unit sepanjang 2011 dan menduduki peringat ketiga merek mobil terlaris di bawah Volkswagen dan Toyota. Sedangkan, Renault berjuang sendirian, hanya mampu menjual 24.275 unit tahun lalu dan semuanya produk CBU.
Rencana Renault masuk ke China, senada dengan ucapan Carlos Ghosn, Chief Executive Officer Nissan-Renault yang ingin memimpin di China. Selain itu, langkah merek Perancis ini bisa memenuhi persyaratan yang diwajibkan Pemerintah China.
No comments:
Post a Comment