Setelah merakit Golf TSI dan Touran, PT Garuda Mataram Motors (GMM) -
agen tunggal pemegang merek Volkswagen (VW) di Indonesia - menambah
produk rakitan lokal T5 Transporter. Permintaan akan mobil mikrobus ini
meningkat sehubungan dengan menguatnya aktivitas ekonomi.
Andrew Nasuri, Chief Executve Officer GMM, kepada KompasOtomotif, hari ini (31/1/2012) mengatakan, saat ini proses percobaan produksi tengah dilakukan, khususnya terkait pada uji bahan bakar solar yang tersedia di Jakarta dan sekitarnya. "Salah satu hal yang perlu diperhatikan kualitas bahan bakar, teknisi dari VW-Jerman saat ini tengah memodifikasi filter udara agar bisa tetap aman mengonsumsi solar di Indonesia," ujar Andrew.
Saat di tanya soal investasi pabrik, Andrew mengaku tak mengeluarkan banyak biaya karena masih menggunakan lini produksi yang sudah ada. "Nilainya, pastinya lebih dari Rp2 miliar. Tapi berapanya nggak bisa bilang," tukas Andrew.
Semua unit T5 Transporter akan dipasok dari pabrik VW di Hanover, Jerman kemudian diurai kembali di Semi Knocked Down (SKD) Center di Bissendorf. Dari tempat ini, baru kemudian produk dikirim ke Jakarta via udara dan kembali dirakit di Indonesia.
GMM berposisi sebagai importir kendaraan CKD dan harus membayar bea masuk yang sudah ditentukan pemerintah. Sepanjang tahun ini, VW hanya merakit sekitar 220 unit Transporter dan kendaraan pertama mulai dikirim Februari 2012.
"Kami sangat senang dengan mitra kami yang sekarang sudah mulai merakit model kami di pasar yang terus tumbuh ini (Indonesia). Kerjasama ini menjamin kulitas yang tinggi dari Volkswagen sesuai dengan keinginan konsumen dan produk premium seperti T5," beber Jens Ocksen, Direksi Volkswagen Commercial Vehicles for Production.
Lebih murah
Andrew Nasuri melanjutkan, GMM tentu akan melakukan penyesuaian harga unit karena sudah CKD Indonesia. Dengan beban pajak yang lebih ringan harga produk ini dipastikan lebih kompetitif. "Kalau yang sebelumnya (produk lawas) kita jual sekitar Rp600 jutaan, mudah-mudahan bisa turun ke Rp500jutaan," tutup Andrew.
Andrew Nasuri, Chief Executve Officer GMM, kepada KompasOtomotif, hari ini (31/1/2012) mengatakan, saat ini proses percobaan produksi tengah dilakukan, khususnya terkait pada uji bahan bakar solar yang tersedia di Jakarta dan sekitarnya. "Salah satu hal yang perlu diperhatikan kualitas bahan bakar, teknisi dari VW-Jerman saat ini tengah memodifikasi filter udara agar bisa tetap aman mengonsumsi solar di Indonesia," ujar Andrew.
Saat di tanya soal investasi pabrik, Andrew mengaku tak mengeluarkan banyak biaya karena masih menggunakan lini produksi yang sudah ada. "Nilainya, pastinya lebih dari Rp2 miliar. Tapi berapanya nggak bisa bilang," tukas Andrew.
Semua unit T5 Transporter akan dipasok dari pabrik VW di Hanover, Jerman kemudian diurai kembali di Semi Knocked Down (SKD) Center di Bissendorf. Dari tempat ini, baru kemudian produk dikirim ke Jakarta via udara dan kembali dirakit di Indonesia.
GMM berposisi sebagai importir kendaraan CKD dan harus membayar bea masuk yang sudah ditentukan pemerintah. Sepanjang tahun ini, VW hanya merakit sekitar 220 unit Transporter dan kendaraan pertama mulai dikirim Februari 2012.
"Kami sangat senang dengan mitra kami yang sekarang sudah mulai merakit model kami di pasar yang terus tumbuh ini (Indonesia). Kerjasama ini menjamin kulitas yang tinggi dari Volkswagen sesuai dengan keinginan konsumen dan produk premium seperti T5," beber Jens Ocksen, Direksi Volkswagen Commercial Vehicles for Production.
Lebih murah
Andrew Nasuri melanjutkan, GMM tentu akan melakukan penyesuaian harga unit karena sudah CKD Indonesia. Dengan beban pajak yang lebih ringan harga produk ini dipastikan lebih kompetitif. "Kalau yang sebelumnya (produk lawas) kita jual sekitar Rp600 jutaan, mudah-mudahan bisa turun ke Rp500jutaan," tutup Andrew.
No comments:
Post a Comment