Sunday, March 20, 2011

Bisnis Spa Berpotensi Besar di Bandung

Jasa spa untuk perawatan kecantikan dan kesehatan tubuh cocok dikembangkan di Bandung. Kota kembang ini sudah waktunya memiliki terobosan baru, sebagai destinasi wisata relaksasi dan refreshing, tak hanya pusat kuliner atau belanja saja.
Anggota Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) yang juga istri wakil gubernur Jawa Barat, Sandy Yusuf, menilai banyak kota kabupaten di Jawa Barat yang bisa dikembangkan sebagai destinasi wisata relaksasi dan refreshing, dengan jasa spa. Garut dan Kuningan misalnya, banyak resort yang bisa diajak kerjasama mengembangkan destinasi spa berkualitas. "Perlu sosialisasi bahwa ke Bandung bukan hanya untuk belanja kuliner atau factory outlet. Bandung dan beberapa kota lain di Jawa Barat juga cocok untuk spa. Apalagi banyak ekspaktriat yang bekerja dan tinggal di Bandung. Ini menjadi potensi pasar yang menarik untuk mengembangkan spa," jelas Sandy, saat ditemui Kompas Female usai meresmikan Martha Tilaar Salon Day Spa di Ciumbuleuit No 83, Bandung, Sabtu (19/3/2011) lalu.
Martha Tilaar SDS sejauh ini memiliki dua franchisee di Jawa Barat, yaitu di Bandung dan Cirebon. Bandung pernah memiliki spa berkualitas premium dengan mengedepankan kandungan lokal dari produk maupun keseluruhan konsep gerainya ini. Namun spa di Bandung ini sempat tutup, dan kini dikembangkan oleh pengusaha Olivia Susanto. Sementara, spa di Cirebon sudah dijalankan sejak 10 tahun silam, dengan franchisee Indrawati yang tak lain adalah ibu mertua Olivia.
"Ketertarikan memulai bisnis spa di Bandung karena melihat pergeseran gaya hidup masyarakat, mulai dari mahasiswa hingga perempuan dari berbagai kalangan. Kondisi stres, tekanan pekerjaan membuat seseorang perlu menikmati hidup dengan perawatan tubuh yang menyasar pada kecantikan dan kesehatan. Dengan begitu mereka akan kembali bekerja dengan lebih tenang dan rileks," kata Olivia.
Olivia berpengalaman membangun bisnis restoran dan perhiasan. Meski spa adalah bidang barunya, namun dunia perawatan kecantikan tubuh sudah dipelajarinya dari pengalaman ibu mertua. Pemilihan mitra usaha juga membangun kepercayaan diri dalam menjalankan bisnis spa dengan sistem waralaba.
"Latar belakang Martha Tilaar sebagai brand yang dipercaya membuat saya yakin dengan bisnis ini. Visi dan sistem yang dibangun juga sudah kuat. Apalagi bisnis dijalankan bukan sekadar untuk mencari untung namun juga ada kontribusi sosial. Kesamaan visi inilah yang memudahkan dalam menjalankan bisnis waralaba spa. Terbukti, meski belum resmi dibuka banyak orang yang menanyakan salon day spa ini, bahkan membeli voucher-nya," jelas Olivia.
Gerai di jalan Ciumbuleuit ini memiliki delapan terapis profesional, hasil didikan lembaga pelatihan Bali Sari. Keseluruhan sistem, desain, terapis, hingga produk ditetapkan oleh franchisor. Dengan investasi Rp 275 juta khusus untuk waralaba spa, Olivia meyakini bisnis spa di Bandung akan semakin berkembang.
"Kebutuhan untuk spa ada, dan Bandung akan semakin berkembang. Ditambah lagi perawatan yang diberikan berkualitas dan ternama. Harga juga terjangkau bagi semua lapisan, dengan rata-rata perawatan spa komplet, sekitar Rp 200.000 - 300.000," lanjut Olivia, yang merintis spa bersama suami dengan menyulap dua ruko miliknya menjadi gerai spa yang menonjolkan sisi tradisional dari berbagai furnitur, interior, dan perlengkapan gerainya.
Gerai spa waralaba Martha Tilaar secara nasional punya konsep sama dengan mengedepankan sisi tradisi dan kemitraan dengan pengrajin lokal dalam penyediaan berbagai perlengkapan. Namun memang terdapat perbedaan di masing-masing daerah dari konsep desain. Pembedaan desain dimaksudkan untuk mengangkat kearifan lokal dari lokasi gerai spa. Di Bandung misalnya, sengaja dipajang angklung sekaligus sebagai penunjuk bahwa kamar sedang terisi tamu jika angklung digantungkan di pintu.
Bisnis spa dengan konsep berbeda, unik, dan ajeg inilah yang membuat pengusaha seperti Olivia meyakini pilihan usahanya punya potensi ke depan. Ditambah lagi, menurutnya, lokasi strategis di dekat pusat kota, mudah diakses dari Jakarta maupun Bandung sehingga memudahkan dalam menarik pelanggan. Jasa spa memang tak bisa berdiri sendiri, karenanya Olivia memilih lokasi yang berdekatan dengan hotel, apartemen, dan universitas yang semuanya mencakup variasi segmen pasar yang butuh relaksasi.
Berbekal sistem waralaba yang terkelola dengan baik, Olivia akan fokus pada pembinaan terapis agar mengerjakan tugas tak hanya sekadar sesuai prosedur namun juga dengan hati. "Pendekatan personal penting terhadap pekerja agar mereka bisa mengerjakan tugasnya sepenuh hati. Jika terapis bekerja dengan baik untuk melayani konsumen, pelanggan juga akan terpuaskan," tandasnya.

WAF

Editor: Dini

No comments:

Post a Comment