Langkah sejumlah ATPM menurunkan harga kendaraan CBU Jepang membuat
geram para Importir Umum (IU) geram. Fasilitas tersebut dinilai
diskriminatif karena tak bisa dinikmati oleh semua perusahaan di
Indonesia.
Ketua Umum Asosiasi Importir Kendaraan Bermotor Indonesia (AIKI) Tommy R. Dwiandana mengatakan, kerjasama ini hanya menciptakan persaingan tak adil di Indonesia. Dijelaskan, kebijakkan ini "memukul" karena ATPM sudah menurunkan harga mobil CBU Jepang, membuat produk-produk sama yang dipasarkan IU jadi tidak kompetitif.
"Fungsi IU di Indonesia adalah penyeimbang di pasar. Tanpa kami, ATPM semena-mena menentukan harga jual dan ini merugikan konsumen," komentar Tommy kepada KompasOtomotif, (22/2/2012).
Dijelaskan, fasilitas IJ-EPA hanya bisa dimanfaatkan ATPM karena butuh semacam surat rekomendasi yang diajukan prinsipal ke pemerintah Jepang. Persyaratan ini, otomatis berada di luar jangkauan IU yang biasanya "hunting" mobil ke "trader" di Jepang.
"Seharusnya kebijakkan ini bisa dinikmati semua perusahaan di Indonesia. Ini diskriminatif namanya, mendingan dicabut saja IJ-EPA ini karena merugikan kami!" tegas Tommy.
Protes
Sejak keran impor mobil CBU dibuka, IU beralih menawarkan produk-produk yang tak dipasarkan ATPM. Tommy melanjutkan, IU mampu menghadirkan mobil dengan teknologi dan keamanan terbaik sesuai kemajuan industri yang belum ditawarkan ATPM
Tapi dengan adanya IJ-EPA, IU jadi tertekan. Apalagi model impor primadona Alphard - tahun lalu penjualan melalui IU bisa mencapai 1.000-an unit per tahun - kini direnggut ATPM.
"Kami akan siapkan 'class action' (protes). Kami minta diberlakukan sama karena punya badan usaha yang resmi sesuai ketentuan pemerintah Indonesia," tegasTommy.
Ketua Umum Asosiasi Importir Kendaraan Bermotor Indonesia (AIKI) Tommy R. Dwiandana mengatakan, kerjasama ini hanya menciptakan persaingan tak adil di Indonesia. Dijelaskan, kebijakkan ini "memukul" karena ATPM sudah menurunkan harga mobil CBU Jepang, membuat produk-produk sama yang dipasarkan IU jadi tidak kompetitif.
"Fungsi IU di Indonesia adalah penyeimbang di pasar. Tanpa kami, ATPM semena-mena menentukan harga jual dan ini merugikan konsumen," komentar Tommy kepada KompasOtomotif, (22/2/2012).
Dijelaskan, fasilitas IJ-EPA hanya bisa dimanfaatkan ATPM karena butuh semacam surat rekomendasi yang diajukan prinsipal ke pemerintah Jepang. Persyaratan ini, otomatis berada di luar jangkauan IU yang biasanya "hunting" mobil ke "trader" di Jepang.
"Seharusnya kebijakkan ini bisa dinikmati semua perusahaan di Indonesia. Ini diskriminatif namanya, mendingan dicabut saja IJ-EPA ini karena merugikan kami!" tegas Tommy.
Protes
Sejak keran impor mobil CBU dibuka, IU beralih menawarkan produk-produk yang tak dipasarkan ATPM. Tommy melanjutkan, IU mampu menghadirkan mobil dengan teknologi dan keamanan terbaik sesuai kemajuan industri yang belum ditawarkan ATPM
Tapi dengan adanya IJ-EPA, IU jadi tertekan. Apalagi model impor primadona Alphard - tahun lalu penjualan melalui IU bisa mencapai 1.000-an unit per tahun - kini direnggut ATPM.
"Kami akan siapkan 'class action' (protes). Kami minta diberlakukan sama karena punya badan usaha yang resmi sesuai ketentuan pemerintah Indonesia," tegasTommy.
No comments:
Post a Comment